Tuesday, January 5, 2016

Label Pintar Pendeteksi Daging Busuk

Label Pintar Pendeteksi Daging Busuk
Label Pintar Pendeteksi Daging Busuk
Kemasan memiliki fungsi utama dalam industri pangan yaitu melindungi produk dari kontaminasi baik kimia, fisik maupun mikrobiologi, meningkatkan keamanan dan memperpanjang umur simpan.

Kini tuntutan terhadap kemasan tidak hanya sebagai wadah, kenyamanan, pemasaran, komunikasi dan melindungi produk saja. Kemasan juga dituntut mampu aktif dan berinteraksi dengan produk dan ligkungan sekitar yang dikenal kemasan aktif.

Tim peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil mengembangkan kemasan pintar yang bisa mendeteksi kebusukan daging. Mereka adalah Dr. Endang Warsiki, STP, M.Si, Dr.Ir. Liesbetini Haditjaroko, MS, Dr.Ir. Mulyorini Rahayuningsih, M.Si, Melati Pratama, S.TP, Ria Octavia, S.TP, Juneni, S.TP dari Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Produk daging dan ikan baik segar maupun olahan snagat rentan terhadap kerusakan karena mikroorganisme. Pertumbuhan bakteri pada daging khususnya bakteri patogen, selain menyebabkan kerusakan pada produk juga dapat menyebabkan penyakit dan bahkan berbahaya jika dikonsumsi. Bakteri berbahaya yang umumnya mengkontaminasi adalah Staphylococcus auerus, Escherichia coli dan Salmonella sp.

“Cepatnya pertumbuhan bakteri pada daging menyulitkan konsumen untuk menelusuri kelayakannya. Oleh karenanya kami menghadirkan label indikator warna untuk membantu konsumen dan produsen dalam memperoleh informasi mengenai kualitas produk akibat pertumbuhan bakteri,” ujar Dr. Endang saat ditemui di laboratorium Dept. TIN Kampus IPB Darmaga Bogor.

Label inovasi Dr. Endang ini menggunakan sistem yang lebih sederhana dan biaya yang murah dibandingkan dengan perangkat lainnya. Label bisa langsung ditempelkan pada bagian dalam kemasan. Label akan memberikan respon adanya kerusakan produk karena pertumbuhan bakteri melalui perubahan warna yaitu dari merah bata menjadi kuning.

Bahan Pembuatan Label Indikator Pendeteksi Daging Busuk
Bahan Pembuatan Label Indikator

“Bahan pembuatan label sangat sederhana,seperti agar bubuk, tapioka, gula, garam dan bahan nutrisi lainnya serta pewarna merah venol red. Mekanisme kerjanya berdasarkan pada gas asam volatil dan senyawa asam dari metabolisme bakteri. Secara ilmiah, bakteri memproduksi enzim protease yang dapat memecah protein pada daging menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu gas-gas asam volatil. 

Ketika kontaminasi terjadi pada daging terjadi, maka kemungkinan udara yang berada di dalam kemasan mengalami kontaminasi yang menyebabkan bakteri berpenetrasi pada label dan mengkontaminasi label. Label yang terkontaminasi akan terjadi fermentasi gula oleh bakteri dan menghasilkan asam. Asam dan gas-gas inilah yang merubah karakter warna label menjadi kuning,” ujarnya.

Hasil pengujian menunjukkan perubahan warna pada label terjadi beberapa jam sebelum produk dinyatakan rusak baik dari segi tingkat kesukaan konsumen maupun total bakteri yang dihasilkan. Produk dengan kategori baik dinyatakan dengan warna merah bata, produk dalam kategori akan segera rusak dinyatakan dengan warna orange (artinya harus segera dikonsumsi). Dan produk kategori rusak dinyatakan dengan warna kuning.


Label Indikator Pendeteksi Daging Busuk
Label yang sudah jadi

Aplikasi komersial label ini akan sangat membantu produsen dan konsumen mengenali kualitas dan kerusakan produk daging dan olahannya secara cepat dan praktis. Karena tidak perlu ke laboratorium. Selain itu bahan-bahan dan proses produksi yang mudah dan murah menjadikan label ini dapat dengan mudah diproduksi.(zul)





No comments:

Post a Comment