Thursday, July 27, 2017

Kita Semua adalah Perempuan Perkasa

Apapun kondisi kita saat ini, kita harus siap menjadi perempuan "perkasa". Mungkin itulah yang ada dalam benak saya ketika melalui saat-saat paling sulit dalam menjalani hidup. Ketiadaan pasangan hidup bukan alasan untuk menjadi lemah.

Kita harus bisa menjadi manusia yang kuat dan bermanfaat bagi yang lain. Nabi Muhammad S.A.W bersabda "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat". 

Siti Zulaedah, Penggagas IPB Mengajar 2.0
Siti Zulaedah, Penggagas IPB Mengajar 2.0
Hari ini (26/7), ulasan tentang IPB Mengajar 2.0 berhasil dimuat di Media Cetak Nasional. Dalam rangka merayakan ulang tahunnya, tahun ini Media Indonesia mengangkat 47 sosok "Perempuan Perkasa" alias perempuan yang ditakdirkan menjadi kepala keluarga atau janda. Untuk terbitan hari ini Media Indonesia, saya kebagian menjadi sosok ke 24 yang diberitakan.

Anda bisa membacanya di Link 1 dan Link 2. Dan berikut cuplikan beritanya.

BAGI Siti Zulaedah, pada awalnya menjalani hidup tanpa suami bukanlah hal yang mudah. Apalagi suaminya meninggal di saat usia anak-anaknya masih belia. Anak yang sulung pada saat itu berusia 6 tahun dan yang bungsu, kembar, berusia 2,5 tahun.

"Kuat enggak kuat, ya, harus dijalani. Anak saya laki-laki semua, yang besar dulu umur 6 tahun dan yang kecil itu kembar berusia 2,5 tahun," ungkap ibu yang juga memiliki hobi membaca dan menulis tersebut.

IA membesarkan tiga anak sebagai orangtua tunggal plus berkontribusi kepada sekitar dengan menggagas program pendidikan informal bagi anak-anak yatim, yakni IPB Mengajar 2.0. Ia pun membagikan dan menularkan semangat kepada sekitarnya, mahasiswa-mahasiswa IPB yang menjadi pengajar bagi program yang dibinanya. Keistimewaan pada sosok Siti Zulaedah itulah yang memacu Media Indonesia menjumpainya di kampus IPB di Dramaga, Bogor, Senin (10/7). Zulaedah ialah staf di Biro Hukum, Promosi, dan Humas IPB.

Selain IPB Mengajar 2.0, saya juga tergabung dalam Geng Perjaka (Pelopor Janda Merdeka). Geng ini beranggotakan 20 ibu-ibu yang diantaranya ada yang berstatus janda dan ibu rumah tangga di Desa Cikarawang Darmaga Bogor. Tujuan dibentuknya Geng Perjaka adalah untuk menumbuhkan semangat "Perempuan-Perempuan Perkasa" ini dalam menjalani hidup, menambah wawasan dan ilmu agama serta menambah income atau pendapatannya.

Geng Perjaka memproduksi kue tradisional dan modern berbahan dasar ubi ungu. Untuk kue tradisional, Geng Perjaka membuat bakpia ubi ungu, kembang goyang ubi ungu, onde-onde ubi ungu, bolu ubi ungu dll. Nah untuk kue modernnya, Geng Perjaka akan mulai memproduksi Brownies Ubi Ungu, Muffin Ubi Ungu dan Bolu Chiffon Ubi Ungu. 

Kegiatan Geng Perjaka ini sempat diliput oleh CNN Indonesia dalam Program CNN Indonesia Heroes. 

Selain itu, dalam tulisan ini ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada semua insan yang telah membantu kami yakni Ibu Yatri (Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas), Bu Nur (Kepala Bidang Humas), Ustadz H Waladan Mardija, Bu Dedeh, Bu Nunung, Bu Aris, Bu Devi, Mas Rio, Mas Akhsan, Mas Bambang, Bu Erni, P Abdillah, Pak Bargas, Pak Endih, Pak Cecep, Mbak Endang, Pak Bayu dan staf Hukum yang memberi kekuatan dan mengayomi kami di Humas IPB. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala surgaNya.

Kepada adek-adek mahasiswa pengajar di IPB Mengajar 2.0, terima kasih atas sedekah ilmunya kepada anak-anak kami. Semoga dimudahkan kuliahnya.

Kepada ibu-ibu Geng Perjaka, ayo tularkan semangat kita kepada ibu-ibu yang lain dan semangat ini semoga menjadi tauladan untuk anak cucu kita.

Pada akhirnya tentu doa Emak dan Bapak dan saudara-saudara saya (Mas Ba'an, Mbak Manah, Mas Mono, Noto, Joko dan Mujo) lah yang selalu mengiringi setiap langkah saya dalam menjalani hidup ini. Terima kasih, semoga Allah SWT menyayangi Emak dan Bapak dan saudara-saudara saya.

Anak-anakku yang soleh (Rasyid, Fathan dan Fakhri), semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kalian untuk menjadi Hafidz dan menjadi penyelamat kami (ayah dan mamah) kelak di akherat nanti. Amin.

Postingan ini saya buat bukan untuk menyombongkan diri, namun semata-mata untuk membantu memberi kekuatan ibu-ibu yang lain yang ditakdirkan menjadi "Janda" seperti saya. Dan bisa menginspirasi ibu-ibu yang lain serta menjadi bekal kami saat menghadap Allah SWT, Rajanya para raja yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Amin